Aleg PKS: Menumbuhkan Minat Baca Perlu Kerja Sama Semua Pihak

Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga pendiri Griya Baca Al-Barokah, Githo, sangat mendukung gerakan Literasi di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai.

"Membangun Karakter Bangsa Melalui Kebiasaan Membaca akan dapat terwujud apabila didukung oleh semua unsur,  semua elemen,  baik masyarakat maupun pemerintah," ungkap Githo, saat menjadi pembicara dalam acara Road Show Lampung Membaca yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kamis (27/72017) di Balai Tiyuh Murnijaya, Kecamatan Tumijajar.

Menurut Githo, sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa pemerintah provinsi,  kabupaten dan kota berkewajiban memfasilitasi perpustakaan secara merata di wilayahnya masing-masing. 

"Sudah banyak regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah, baik itu berupa Undang-undang, Peraturan Pemerintah, juga Peraturan Menteri yang berkaitan dengan kegiatan literasi,  akan tetapi yang menjadi pertanyaan kita adalah, sudah sejauhmana implementasi regulasi itu dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab," katanya.

Githo menjelaskan,  ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca, di antaranya, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, perkembangan teknologi yang semakin canggih. Selain itu juga di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dan mencari informasi, juga kurangnya motivasi, serta
sarana dan prasarana yang minim.

Oleh karena itu,  Githo mendorong agar setiap tiyuh (desa)  di Tulang Bawang Barat melakukan kegiatan pengembangan perpustakaan. Selain itu,  Githo juga mendorong agar setiap sekolah di Kabupaten Tulang Bawang Barat melaksanakan kegiatan literasi sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2015 tentang Program Penumbuhan Budi Pekerti.

"Setiap sekolah harus konsisten dengan menyuruh seluruh peserta didiknya untuk membaca buku non pelajaran selama 15 menit sebelum jam pelajaran  pertama dimulai, " ungkap Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Tulang Bawang Barat ini.

Acara Road Show Lampung Membaca dengan tema Membangun Karakter Bangsa melalui Kebiasaan Membaca ini selain Githo,  juga diisi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Herlina Warganegara dan Budayawan Lampung Isbedy Stiawan ZS dengan Moderator Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA)  Tubaba Elia Sunarto.

Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad mewakilkan Staf Ahli Bastari untuk membuka acara yang diikuti 200-an peserta yang terdiri dari sejumlah organisasi dan komunitas, di antaranya para tokoh lintas agama (Islam,  Kristen, Katholik,  Hindu dan Budha), Forum Literasi Lampung DPD Tubaba,  PD Aisyiyah Tubaba, PC Muslimat NU Tubaba,  PD Persaudaraan Muslimah (Salimah) Tubaba,  Pimpinan Pondok Pesantren Tubaba,Karang Taruna Tubaba,  GP Anshor Tubaba,  Hizbul Wathan Muhammadiyah Tubaba,  Asosiasi Tenaga Pustakawan Indonesia (ATPUSI) Tubaba, Ketua PGRI Tubaba,  LPA Tubaba,  Forum Anak Tubaba,  Komunitas Pojok Tubaba,  OSIS SMP,  SMA/SMA Tubaba,  Pengelola Perpustakaan /Taman Bacaan Masyarakat/Griya Baca.

Tampak Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Devi Eliyana Fauzi Hasan, Wakil Ketua Komisi B DPRD Tubaba Hj. Yulisa Triginayu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Tubaba Mukhti Huddin,  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Tubaba Reny Dewi Rafia, Camat Tumijajar  Rasyid,  dan undangan lainnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Herlina Warganegara merasa bangga dan sangat optimistis terhadap perkembangan literasi di Tubaba.  Herlina juga memaparkan tentang permasalahan yang ada di daerah terkait dengan kurangnya minat baca di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, persoalan kekurangan buku  menjadi penyebab utama terhadap rendahnya minat baca di masyarakat.

"Dari berbagai kabupaten dan kota yang saya kunjungi,  masyarakat terlihat begitu antusias untuk mengikuti kegiatan Road Show Lampung Membaca, termasuk di Tulang Bawang Barat saat ini.  Dan tentu ini mengukuhkan asumsi saya, bahwa Kegiatan  Literasi di Provinsi Lampung tidak mati, " pungkas Herlina.

Sementara itu,  Budayawan Lampung Isbedy Stiawan mengakui bahwa dampak buruk arau kemunduran hobby membaca bukan karena rendahnya minat baca masyarakat. Akan tetapi dikarenakan harga buku yang semakin mahal dan juga sarana yabg lainnya.  Lebih lanjut Isbedy mengatakan, selama ini pemerintah terkesan tidak memberikan perhatian yang lebih kepada persoalan perbukuan.

"Kenapa tidak ada subsidi untuk buku, sehingga selain minat baca masyarakat tudak akan luntur juga dapat meningkatkan dan memajukan gairah penulisan di Indonesia?," katanya. Isbedy juga berharap agar pemerintah juga memberikan subsidi kepada penerbitan buku seperti halnya BBM, pupuk, listrik. "Mestinya pemerintah juga memberikan subsidi kepada penerbitan buku,  seperti BBM,  pupuk dan lustrik, " pungkasnya.

Salah satu peserta diskusi,  Sekretaris Forum Literasi Lampung DPD Tulang Bawang Barat Wawan Herdianto mengharapkan agar kegiatan ini tidak hanya seremonial semata.  Akan tetapi harus ada kegiatan yang bersifat masif yang dilakukan oleh tidak hanya pemerintah daerah,  namun juga para penggiat literasi dengan kegiatan yang riil.  Wawan juga berharap agar pemerintah daerah memberikan dukungan yang maksimal terhadap kegiatan literasi. 

"Sudah waktunya pemerintah daerah membangun gedung perpustakaan yang representatif sebagai saranan pengembangan kegiatan literasi. Selain itu,  saya berharap mudah-mudahan di pusat-pusat keramaian di Tubaba juga disediakan buku-buku bacaan yang dapat menarik minat baca bagi para pengunjung," harapnya.

Posting Komentar untuk "Aleg PKS: Menumbuhkan Minat Baca Perlu Kerja Sama Semua Pihak"