Abdul Hakim: Sungai Dan Aliran Irigasi Di Metro Potensial Menjadi Objek Wisata

METRO – Sungai dan saluran irigasi Bunut yang mengalir membelah pusat Kota Metro sampai ke Pekalongan, Lampung Timur memiliki potensi menjadi objek wisata air. Sejauh ini, 12 kilometer aliran Sungai Bunut memang baru difungsikan sebagai sarana pengairan sawah ladang.

Menyikapi hal ini, anggota Komisi 5 DPR RI K.H. Abdul Hakim melakukan penelusuran Sungai Bunut bersama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Balai Sumber Daya Air (SDA) Lampung. Tak tanggung-tanggung, tiga perahu karet (boat) dan puluhan anggota tim basarnas diterjunkan dalam peninjauan tersebut. Basarnas dan Balai SDA sendiri merupakan mitra kerja Komisi 5 DPR RI.

“Tadi kita sudah lihat. Kawasan ini sebenarnya indah sekali. Jika dikelola dengan baik, wilayah sepanjang bantaran Bunut dapat ditingkatkan statusnya sebagai kawasan wisata yang dapat menambah sumber perekonomian warga dan juga menjadi tambahan pendapatan asli Kota Metro,” ungkap Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) yang digadang-gadang menjadi bakal calon Walikota Metro ini.

Aliran Bunut dengan debit air sebesar hampir 6000 meter kubik per detik ini hanya salah satu sungai  – terintegrasi dengan saluran irigasi – yang membelah Kota Metro. Hampir setiap ruas jalan, baik itu jalan protokol maupun kecamatan di Kota Metro dilalui sungai.

Abdul Hakim menilai Pemerintah Kota Metro di bawah Walikota Lukman Hakim sudah cukup baik melakukan upaya peningkatan kebersihan khususnya di sepanjang aliran Bunut. Namun dari pantauan sehari-hari bantaran Bunut di Jalan Veteran Hadimulyo Barat dan Jalan Doktor Sutomo dekat SMPN 5 Metro Selatan masih kerap dijumpai pembuangan sampah liar, meski di lokasi tersebut Dinas Tata Kota telah memasang papan peringatan dan larangan untuk tidak membuang sampah.

“Saya kira kesadaran warga juga sangat terkait dengan kebutuhan mereka terhadap bantaran tersebut. Jika ditingkatkan statusnya sebagai tempat wisata, tentu warga sendiri yang juga akan makin merasakan kerugian jika wilayah ini dipenuhi sampah,” tambah Hakim. Penambahan armada pengangkut sampah dan petugas kebersihan serta kampanye kebersihan yang terus menerus dapat menjadi solusi pengelolaan sampah di sepanjang bantaran sungai.

Sebagian warga Metro sendiri tampak berkerumun saat aktivitas susur sungai tersebut dilakukan. Siti (32 tahun), warga bantaran Bunut, mengaku sangat setuju dan mendukung jika memang kawasan itu benar-benar ingin dijadikan objek wisata. “Saya sangat setuju jika sungai ini dijadikan tempat wisata. Bisa nambah-nambah penghasilan keluarga,” ujarnya.

Posting Komentar untuk "Abdul Hakim: Sungai Dan Aliran Irigasi Di Metro Potensial Menjadi Objek Wisata "