GITHO: JANGAN MARAH !

Suatu ketika seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Secara kebetulan  ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular tersebut beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalasnya dengan mematuk gergaji itu berkali-kali, serangan tersebut menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah dan putus asa, ular itu berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuh tersebut. Ia pun membelit gergaji sekuat tenaga. Belitan tersebut menyebabkan tubuhnya luka teramat parah dan akhirnya ia pun mati.

Permisalan cerita tersebut disampaikan anggota DPRD Tulang Bawang Barat Githo, S.Pd.I., M.M, dalam acara pengajian rutin yang digelar oleh jamaah Masjid Baitussalam, kelurahan Dayamurni, kecamatan Tumijajar, Rabu (27/7). Menurut wakil rakyat  asal daerah pemilihan 1 kecamatan Tulang Bawang Tengah ini, di saat kita emosi dan marah akan sangat mudah sekali untuk melukai dan menyakiti orang lain. Padahal jika benar-benar kita sadari, sesungguhnya yang akan terlukai dan tersakiti adalah diri kita sendiri.

Oleh karena itu mungkin tepat kalimat bijak yang mengatakan bahwa orang yang benar-benar hebat bukanlah seseorang yang mampu mengalahkan orang lain, melainkan ia yang mampu mengalahkan diri sendiri. Lebih lanjut Githo mengutip hadits Rasulullah saw, bahwa orang kuat itu bukanlah orang yang kuat bergulat. Tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan nafsunya ketika sedang marah.

Dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks permasalahannya ini, Githo menghimbau kepada jamaah yang hadir untuk terus berusaha mengendalikan diri. Sebab dengan pengendalian diri akan membuat seseorang menjadi lebih bijak dan sabar.

Ketika ditanya bagaimana cara mengendalikan diri ketika sedang marah, suami Siti Mubarokah ini menguraikannya sebagai berikut; Pertama, apabila sedang marah segera berlindung kepada Allah swt dengan mengucapkan lafaz ta'awudz "A'udzubillahi minas syaithanir rajim". Kedua, Diam, jangan berkata sepatah kata pun. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi saw "Jika kalian marah, diamlah."

Kemudian yang Ketiga, apabila dalam posisi berdiri maka hendaklah dia duduk. Kalau ternyata marahnya belum hilang, hendaklah ia mengambil posisi tidur. Lalu kemudian yang Keempat adalah berwudhu atau mandi. Mengapa berwudhu atau mandi? Karena marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air.

Di akhir ceramahnya Githo menyampaikan bahwa orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam surga di antaranya adalah orang-orang yang mampu menahan marah. "Bahkan ketika Rasulullah saw diminta untuk memberikan wasiat kepada seseorang, maka beliau hanya memberi wasiat dengan kalimat: "Jangan marah, jangan marah, jangan marah, Surga bagimu."  pungkasnya.

Posting Komentar untuk "GITHO: JANGAN MARAH !"