Anis Matta : Tentang Waktu - Bag II (habis)

Kesabaran dan ketekunan adalah sifat utama yang melekat pada orang-orang besar, baik dalam dunia militer, bisnis, ekademik atau politik. Kesabaran dan ketekunan juga merupakan sifat dasar kepemimpinan, karena mereka harus memikul beban berat dalam jangka waktu yang lama. Kesabaran dan ketekunan adalah indikator kekuatan kepribadian seseorang. Artinya ia punya tekad yang takkan terkalahkan oleh rintangan.

Efek akumulasi juga mengajarkan kita untuk berpikir secara sekuensial. Berurut mengikuti deret ukur waktu. Itu strategic thinking. Kemampuan berpikir sekuensial adalah bagian dari kemampuan berpikir strategis yang diajarkan oleh kesadaran akan waktu. Efeknya besar! Kemampuan berpikir sekuensial terutama diperlukan saat kita membaca sejarah dan berbagai fenomena sosial politik. Juga dalam perencanaan.

Konsep Penggandaan

Sebagai sumber daya waktu sangat terbatas, orang-orang produktif pasti selalu merasa bahwa waktu mereka terlalu sedikit dibanding rencana amal mereka. Umat Muhammad saw juga mempunyai umur masa kerja yang jauh lebih pendek dari umat-umat terdahulu, untuk sebuah hikmah Ilahiyah yang kita tidak tahu. Jadi harus ada cara mengatasi keterbatasan itu. Untuk itulah Islam memperkenalkan makna efesiensi melalui konsep penggandaan.

Kita menggunakan waktu yang sama untuk sholat 5 waktu secara jamaah atau sendiri, tapi mendapatkan pahala yang berbeda. Waktu sama pahala beda. Waktu yang sama dengan pahala yang berbeda adalah inti dari konsep penggandaan. Ini menciptakan perbedaan mencolok dan mengatasi keterbatasan. Konsep penggandaan ini bisa mengubah persamaan dari sblmnya 1 unit waktu sama dengan 1 unit amal menjadi 1 unit waktu sama dengan beberapa unit amal. Ajaran tentang amal jariah, sedekah jariyah, ilmu yang diajarkan, anak sholeh yang terus mendoakan, juga penerapan lain dari konsep penggandaan.

Konsep penggandaan bukan saja mengajarkan bagaimana mengatasi keterbatasan sumber daya tapi juga bagaimana memaksimalkan sumber daya yang terbatas itu. Konsep penggandaan bukan saja mengajar bagaimana mengatasi keterbatasan sumberdaya, tapi juga bagaimana melipatgandakan hasil dari sedikit sumber daya. Seseorang bisa hidup lebih lama dari umurnya dengan konsep penggandaan itu. Caranya dengan menciptakan amal yang dampaknya lebih lama dari umur kita.

Seperti individu, masyarakat juga punya umur. Peradaban juga punya umur. Umur masyarakat ditentukan oleh akumulasi umur individu. Umur sosial menjadi panjang jika banyak individunya melakukan kerja-kerja penggandaan. Salah satunya adalah pewarisan ilmu pengetahuan.

Umur peradaban juga begitu. Peradaban barat moderen dibangun pertama kali oleh spanyol dan portugis, lalu inggris dan prancis, lalu AS. Epicentrum sebuah peradaban berpindah dari 1 masyarakat ke yang lain, begitu umur sosial masyarakat itu habis. Walaupun secara fisik tetap ada. Seperti Barat, peradaban Islam juga dipikul banyak suku bangsa. Mulanya Arab, lalu Persia, lalu Afrika, lalu Turki, lalu Mongol dst. Akumulasi umur sosial dari suku bangsa itu menentukan panjang pendeknya umur peradaban. Makin banyak yang memikulnya makin panjang umurnya.

Posting Komentar untuk "Anis Matta : Tentang Waktu - Bag II (habis) "